Oktavia Anggre Jaeni
Artikel
http://tabloidwanitaindonesia.net/CMpro-p-p-195-page.html
Budaya Baru Hijabers Community
Anak-anak
muda perempuan muslim yang menggunakan kerudung sebagai busana
sehari-hari tergabung dalam Hijabers Community. Bukan sekadar cantik
tampilan luar, mereka melakukan berbagai kegiatan untuk meningkatkan
kualitas kecerdasan spiritual. Juga menampa diri sebagi pengusaha muda
yang tangguh. Apa dan siapa mereka, juga bagaimana mereka menyambut
Ramadhan ini? Simak semuanya di sini. Marhaban ya Ramadhan.
Jalan
Raden Saleh No. 55 Cikini, basecampnya Hijabers Community. Di sini
mereka membuka butik yang memasarkan merek busana muslim trendi
rancangan sendiri, menyediakan salon kecantikan khusus untuk muslimah,
dan tentu saja menyediakan tempat untuk pengajian rutin sebulan sekali.
“Kami ingin membangun mal muslimah, dimana semua kebutuhan muslimah tersedia di sini, ” kata Bayi Nurhayati, salah satu pengurus HC, tepatnya di bagian pengembangan komunitas, yang juga pemilik salon muslimah. | ||
Pengajian Sambut Ramadhan
Sabtu di awal Juli, di sebuah ruangan di gedung ini, ratusan anggota
HC mengadakan pengajian untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. “Kami
mendapatkan pengetahuan dan kawan-kawan baru,” kata Wifda Ul Husna,
salah satu peserta pengajian.
“Karena mendekati Ramadhan, Ustadzah menyampaikan hal-hal terkait
puasa. Misalnya, kan, perempuan puasanya suka bolong-bolong karena
haid, mungkin banyak yang kurang tahu bagaimana cara membayar puasa,
harus puasa lagi atau bayar fidiyah saja. Ustadzah juga menjelaskan
tata cara mandi wajib. Katanya, banyak perempuan masuk neraka, bukan
karena buka aurat, tapi karena mereka tidak tahu cara bagaimana mandi
wajib. Ustadzah menyampaikan banyak hal dan kami berdiskusi,” tutur
Wifda.
Usai
pengajian, para pengurus HC merencanakan serangkaian acara menarik
untuk mengisi bulan Ramadhan. Minggu pertama mengadakan talkshow di
Masjid At Tien TMII. Minggu kedua buka puasa bersama anak yatim dan
pengajian. Minggu ketiga, bersama remaja Islam, membuat Cut Meutia
Fashion guide.
“Minggu keempat pulang kampung, hehehe…. Maksudnya itu minggu persiapan
bagi kami untuk menyambut Lebaran bersama keluarga kami masing-masing.
Sudah, jangan lagi ada acara, ini saja sudah sibuk banget,” tutur Bayi
yang akrab disapa Ayi.
| Obrolan Spiritual, Rumah Tangga, Bisnis
Yang tergabung dalam HC berasal dari beragam latar belakang, ada
dokter gigi, perancang busana, pegawai negeri sipil, pengusaha salon,
mahasiswa, dan lain-lain masyarakat umum. Pengurusnya kurang lebih
30-an perempuan muda, untuk mudah mengenalinya, di antaranya ada yang
anaknya Benyamin S, anaknya Ida Royani, anaknya Aa Gym, istrinya
Syahrul Gunawan, dan lain-lain.
“HC diawali beberapa pelopor, Jehanara (putri Ida Royani) dan Dian
Pelangi, ingin membuat wadah untuk orang berhijab dalam lingkup
pergaulan. Di mana di dalamnya bisa saling berbagi, melakukan hal-hal
bermanfaat. Maka dibuatlah HC. Awalnya ini dari blackberry group, lalu
bertemu, saling mengenal dan kemudian berkembang,” cerita Ayi.
“Kita wanita perlu berbagi, tukar pikiran mengenai bagaimana mengelola
rumah tangga, bagaimana visi Islam, kebutuhan ini kami dapatkan di HC.
Misalnya ada yang bingung bagaimana konteks kewanitaan dalam Islam,
dengan berdiskusi di komunitas ini, akan menjadi tahu, apalagi kami
seumuran, sehingga enak diskusinya. Karena latar belakang pekerjaan
kami juga berbeda-beda, kami juga tukar pikiran soal pekerjaan,” tutur
Ayi.
“Di Butik ini,
mereka (para perancang busana yang usianya muda-muda) kerja sama. Saya
bikin salon di sebelah. Kami membentuk komunitas pergaulan yang
terbuka, siapa saja (tentunya yang berkerudung dalam kehidupan
sehari-hari) bisa bergabung di sini. Yang ada keinginan memakai
kerudung dalam kehidupan sehari-hari tapi belum percaya diri atau
merasa tidak punya teman, silahkan kemari,” kata Ayi.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar