IRIS 2 EPISODE 2 –PART 1-
Diawal episode 2 ini masih pengulangan episode pertamanya,
Ray dan anak buak nya datang ke NSS Black Jail untuk membebaskan Baek San,
helikopter yang membawa Yoo Gun Cs juga mendarat ke pulau itu, mereka melakukan
pengawasan disekitar tempat itu, sampai Soo Yeon disandera oleh Baek san dan
ketembak. Lalu Baek San di Introgasi oleh Yoo Gun kemudian oleh kepala bagian
Joon Ha sendiri.
Episode 2
Baek San
dibawa ke Kamp Kc, dan mereka tiba dilokasi itu,.
“Pemeriksaan
status keamanan, F1 ?” Yoo Gun tengah berbicara dengan penjaga di luar melalui
mike, untuk memastikan lokasi Kamp Kc aman. “F1, Aman.”
“F2.?” “F2, Aman.” “BI?” “BI, juga Aman.” Oke semua sudah aman.
Scene berpindah ke
Kepala bagian Park yang sedang meng-introgasi Baek San.
“Sejujurnya, aku tidak mengerti mengapa kau masih hidup. Kau mengkhianati negara dan organisasi mu sendiri. Kau adalah monster yang membunuh rekan agen mu sendiri,“ kata Kepala bagian Park
“Aku masuk Badan Intelijen Pusat pada tahun 1972. Jadi aku hidup di medan perang bayangan selama lebih dari 40 tahun. Semua yang dilakukan NSS itu ilegal. Jangan katakan kau tidak mengetahui hal itu. Sejak awal, tujuan dari agen rahasia itu untuk....menghilangkan faktor faktor bahaya yang mengancam keamanan nasional.“
“Sejujurnya, aku tidak mengerti mengapa kau masih hidup. Kau mengkhianati negara dan organisasi mu sendiri. Kau adalah monster yang membunuh rekan agen mu sendiri,“ kata Kepala bagian Park
“Aku masuk Badan Intelijen Pusat pada tahun 1972. Jadi aku hidup di medan perang bayangan selama lebih dari 40 tahun. Semua yang dilakukan NSS itu ilegal. Jangan katakan kau tidak mengetahui hal itu. Sejak awal, tujuan dari agen rahasia itu untuk....menghilangkan faktor faktor bahaya yang mengancam keamanan nasional.“
Kepala Bagian Park menjawabnya dengan santai. “Kau sudah
salah mengerti dengan berpikir bahwa Kau masih hidup di era perang dingin. Apa
kau tidak tahu? Saat ini kita hidup di era komunikasi dan keharmonisan,” kata
kepala bagian Park.
“Kau sungguh percaya hal itu?” Sela Baek San
“Kau sungguh percaya hal itu?” Sela Baek San
Wajah Kapten Park pun berubah mendengar pertanyaan
Baek San.
Kelompok IRIS sudah tiba di lokasi Kamp Kc. Mereka terus memperhatikan tempat itu.
Kembali ke ruang interogasi Baek San.
Kelompok IRIS sudah tiba di lokasi Kamp Kc. Mereka terus memperhatikan tempat itu.
Kembali ke ruang interogasi Baek San.
“Perhatianmu telalu terpaku pada rudal Unha-3 yang
tersamar sebagai hulu roket hingga kau tak menyadari hubungan antara keduanya, Korea
Utara dan Iran ingin meningkatkan perkembangan nuklir mereka.” kata Baek San.
Pihak IRIS tengah melacak tempat Baek San, Oke mereka berhasil memecahkan kunci masuk ke dalam Kamp Kc.
Pihak IRIS tengah melacak tempat Baek San, Oke mereka berhasil memecahkan kunci masuk ke dalam Kamp Kc.
Baek San menambahkan “Jika tidak ada pedoman, maka suatu
negara akan hancur. Tetapi Jika didalam nya banyak konselor (pembimbing) maka akan
aman. Di antara semua agen rahasia di seluruh dunia, satu-satunya agen
yang paling berpengaruh adalah Mossad dari Israel. Dalam dua atau tiga tahun,
mereka sudah membunuh empat ilmuwan nuklir Iran. Mereka (Mossad) juga menemukan
bukti bahwa Korea Utara menjual teknologi nuklir mereka pada Suriah. Yang seharusnya
menjadi tugas NSS, mereka melakukan perang bayangan demi keamanan negara dan
rakyatnya. Survey di internet dan menindak lanjuti penyelundupan. Ini bukanlah badan
untuk kasus biasa seperti itu."
(Entah motif apa dari perkataan Baek San itu, dendam kah dengan NSS atau dia menyimpan kekecewaan dengan NSS?)
Kapten Park berkata: “Aku tidak ingin sampah negara seperti mu berbicara tentang NSS.
(Entah motif apa dari perkataan Baek San itu, dendam kah dengan NSS atau dia menyimpan kekecewaan dengan NSS?)
Kapten Park berkata: “Aku tidak ingin sampah negara seperti mu berbicara tentang NSS.
Di Episode terakhir episode
1 kita tau bahwa Baek San masih di interograsi oleh kepala bagian dan
Yoo Gun tengah mendengarkan percakapan mereka diruang pengawasan, Yoo Gun
mengamati mereka dari layar. Dan IRIS pun tiba di lokasi Kamp Kc, mereka turun
dari mobil dan bersiap siap “Kita semua masuk” Ray memerintahkan semua anggotanya
masuk ke Camp Kc.
Kembali ke proses Interogasi Baek San.
“Jadi alasan kau menyerahkan diri pada NSS adalah karena kau takut IRIS akan membunuhmu. Bukankah begitu?” kata Ketua park
“Pemikiranmu terlalu jauh, Ketua Park. IRIS tidak akan bisa membunuhku.” Jawab Baek San. Kenapa dia terlalu percaya diri sepert itu?
“Jadi alasan kau menyerahkan diri pada NSS adalah karena kau takut IRIS akan membunuhmu. Bukankah begitu?” kata Ketua park
“Pemikiranmu terlalu jauh, Ketua Park. IRIS tidak akan bisa membunuhku.” Jawab Baek San. Kenapa dia terlalu percaya diri sepert itu?
IRIS menembak satu
persatu petugas yang berjaga-jaga di sekeliling Camp Kc,
Ketua Park bertanya mengapa IRIS tidak bisa membunuh
Baek San? Apa yang diinginkan IRIS pada
Baek San? Dan Baek San tahu betul alasan NSS sibuk mencari sesuatu di koran yang
dibaca Baek San. “Itulah masalah yang harus kau pecahkan sendiri.” jawab Baek
San.
Salah seorang agen IRIS melemparkan peluru yang berisi gas, ke ruang penawasan, hingga salah seorang membunyikan alarm pertanda bahaya, Yoo Gun yang tengah mendengarkan percakapan mereka kaget mendengar alarm berbunyi menandakan situasi darurat. Ia pun waspada, Ketua Park juga mendengar alarm itu, Ia sontak berdiri dan beberapa kali menatap Baek San, Ketua park merasa telah terjadi sesuatu. Anggota IRIS masuk kedalam dan menembak satu persatu penjaga. Yoo Gun mencoba mengutak-atik komputer mencari tahu apa yang terjadi, Yoo Gun mencoba menghubungi seseorang, tapi seluruh jaringan komunikasi di Camp KC sudah dimatikan.
Salah seorang agen IRIS melemparkan peluru yang berisi gas, ke ruang penawasan, hingga salah seorang membunyikan alarm pertanda bahaya, Yoo Gun yang tengah mendengarkan percakapan mereka kaget mendengar alarm berbunyi menandakan situasi darurat. Ia pun waspada, Ketua Park juga mendengar alarm itu, Ia sontak berdiri dan beberapa kali menatap Baek San, Ketua park merasa telah terjadi sesuatu. Anggota IRIS masuk kedalam dan menembak satu persatu penjaga. Yoo Gun mencoba mengutak-atik komputer mencari tahu apa yang terjadi, Yoo Gun mencoba menghubungi seseorang, tapi seluruh jaringan komunikasi di Camp KC sudah dimatikan.
Di kantor pusat NSS, Choi Min tengah terburu-buru memasuki ruang kerja Team TF-A. Ia melarang mereka memberi salam. Choi Min langsung bertanya di mana Kapten Park Joon Ha karena dia tidak menjawab teleponnya?
Hyun Woo menjawab, Kapten Park berada di Kamp KC.
“Bagaimana situasi di sana? Apa mereka menemukan sesuatu dari Baek San?” tanya Choi Min.
“Belum ada.” Jawab Hyun Woo
Di Kamp Kc, sudah terjadi penyerangan antara anggota NSS dan IRIS. Namun dari pihak NSS telah banyak yang tewas. Dan Yoo Gun juga bergabung untuk menyerang IRIS, Yoo Gun mematikan saklar lampu hingga membuat seluruh Camp KC gelap. Yoo Gun berniat untuk menembak Ray dan Yeon Hwa. Yoo Gun menyelinap masuk ke ruang penahanan Baek San, dan mengunci pintunya dengan pasword pengamanan, di sana masih ada Kapten Park dan Baek San. Kapten Park bertanya apa yang terjadi? Yoo Gun berkata kalau tempat persembunyian telah diserang dan semua jaringan komunikasi telah dimatikan. Ketua Park mengeluarkan pistolnya. Baek San berkata sepertinya IRIS masih meninggalkan mata mata di NSS.
Ray dan anggotanya bergerak ke ruang tahanan Baek San,
mereka mencoba menembak pintunya, namun sulit di hancurkan, pintu masih belum
terbuka. Ray memerintahkan langkah selanjutnya “C4.” (C4 itu alat peledak).
Yoon Hwa akan maju namun Ray menahan nya, dan meminta yang lain melakukan nya,
alat itu ditempel di pintu dan Dhuuuaaaarrr !! pintu nya hancur. Mereka masuk
kedalam tapi ruangan sudah kosong. Yoo Gun, Ketua Park dan Baek San melarikan
diri. Ray kesal dan meminta semuanya menemukan target.
Di kantor pusat NSS, Kang Byung Jin kaget melihat layar monitornya, mungkin Ia tau masalah penyerangan Camp KC. Hyun Woo bersiap siap “Lacak semua kendaraan yang datang ke tempat persembunyian dalam satu jam terakhir, Mi Jin, hubungi Wakil Direktur!” kata Hyun Woo.
“Seseorang menyusup ke server!” kata Byung Ji mengecek
monitornya.
Choi Min meminta agar Baek San ke tempat yang aman.
Kirim tim SWAT dan juga hubungi kantor polisi terdekat untuk meminta bantuan.
Yoo Gun, Ketua Park dan Baek San berlari ke tengah hutan yang dilapisi salju. Aneh sekali kenapa NSS justru melindungi Baek San (??)
Ray Cs juga mengejar mereka, dan mereka terlibat
tembak menembak. Yoo Gun hampir saja ketembak untung Yoo Gun berhasil
menghindari nya. Yoo Gun, Kapten Park dan Baek San bersembunyi di balik batu
besar. Ketua park meminta Yoo Gun untuk membawa Baek San pergi. Ditengah melawan Ray
Cs, kaki ketua Park tertembak. Ia bersembunyi di balik pohon, meski merasa
kesakitan Ia tidak menyerah dan tetap tembak menembak dengan Ray Cs, Justru
karna itulah Ketua Park ditembak Ray di bagian dadanya dan akhirnya tersungkur,
disaat sat terakhirnya ponsel nya berbunyi namun Ray mengambilnya menekan
tombol jawab, Yoo Gun mencoba melarikan diri masuk ke dalam mobil. Ketua Park
berteriak “PERGI !!!!” Yoo Gun menoleh mereka dan sekali lagi Ray menembak
Ketua Park. Di dalam mobil Hyun Woo mendengar suara tembakan itu.
Yoo Gun terlibat kejar kejaran dengan mereka, aneh
lihat tu wajag pak tua Baek San tenang aja duduk di dalam mobil. dan Hyun Woo di dalam mobil nya juga tengah mencari tau
lokasi mereka (Yoo Gun-Baek San & Ray Cs) melalui GPS di ponselnya.
Yoo Gun berhasil kabur masuk ke batas NSS yang dijaga
ketat dengan tentara militer, Ray meminta anak buah nya untuk kembali ke
markas.Keesokan harinya, di rumah sakit tempat Soo Yeon dirawat. Soo Yeon sudah sadar. Ia mencoba berjalan keluar kamar. Namun seorang perawat mencegatnya menyuruhnya kembali ke kamar dan ia yang akan memanggil dokter, perawat meminta Soo Yeon duduk sembari menunggu dokter. Saat itu juga, Choi Min datang. Ia duduk di samping Soo Yeon.
“Apa kau ingin pergi ke suatu tempat? Seandainya aku
tahu kau sudah sadar, aku akan membawakanmu secangkir lagi,” kata Choi Min. “Mereka
berhasil mengeluarkan peluru di dekat tulang mu. Beruntung tulangmu tidak terluka
parah. Tapi akan lebih baik jika kau tidak
memakai pistol untuk sementara waktu. kudengar
kau dipanggi Top Gun.”
“Kau bisa sebut aku atasan baik hati yang datang menjenguk
salah satu agennya yang terluka. Aku Wakil Direktur baru, Choi Min.” Choi Min
memperkenalkan dirinya pada Soo Yeon.Soo Yeon meminta maaf karna Ia tidak tau tapi Choi Min menyuruhnya duduk.
Soo Yoen bertanya Apa ada yang terluka lagi karena Baek San selain dia? Choi Min menjawab telah terjadi kecalakaan.
Scene berpindah ke pemakaman, terlihat foto Kepala Bagian Park Joon Ha. *Uuh, liat bapak nya Sung Shiwon Cuma sampe episode 2 aja. Semua keluarga turut bersedih, Yoo Gun dan Hyun Woo juga hadir disana mereka memberikan bunga di makam ketua Park, mereka turut berdoakan dan Yoo Gun memberikan penghormatan terakhirnya untuk Ketua Park. Suara Yoo Gun “Gomapseumnida”.
Hyun Woo bertanya tentang keberadaan Baek San, “Kau tidak
percaya padaku?” tanya Hyun Woo. “Kenapa
dia menyerahkan diri pada NSS? Apa yang dia cari di koran harian Rusia? Kita
harus membuatnya mengaku. Jika tidak... Kepala bagian Park... kematian nya akan
sia-sia.”
Yoo Gun masih tidak menjawab, Hyun Woo melihat kearah
lain diikuti Yoo Gun, mereka melihat Soo Yeon, terlihat dimata Yoo Gun Ia
begitu mengkhawatirkan Soo Yeon, namun juga tidak bisa dipungkiri raut wajah
nya menunjukkan rasa bahagia karna melihat Soo Yeon, Soo Yeon melihat kearah Yoo
Gun juga dan sekilas melihat Hyun Woo, Mata Soo Yeon tetap ke arah Yoo Gun,
kasian tuh Poor Hyun Woo karna Ia terus melihat Soo Yeon.
Hari
berganti hari, *Eciiee
Yoo Gun
menemui Oh Hyun Kyu yang mencoba membuat sketsa wajah Ray, *Eh mirip Lo
beneran, pinter dia. HeheHyun Woo datang. Ia menanyakan apakah hasilnya
sudah jadi. Yoo Gun menunjukkan sketsanya.
Yoo Gun menyinggung kejadian teror nuklir di seoul tahun
2009 (IRIS season 1). Yoo Gun berkata Itu sebelum dirinya bergabung dengan NSS
jadi dia belum mengalaminya. Tapi Ia mengetahui
nya setelah membaca laporan dari insiden baru-baru ini. Yoo Gun juga menambhkan
bahwa Para teroris dilatih keras oleh personil keamanan Korea Utara dan
dalangnya mendapat dukungan dari IRIS dan orang itu adalah Letnan Jenderal Yum
Gi Hoon.
Hyun Woo menyimpulkan kalau tujuan mereka adalah.......belum
sempat dijawab Hyun Woo melanjutkan “memulai perang dan selagi menangani hal
itu dia berniat untuk mengambil alih kekuasaan.”
“IRIS tak pernah menunjukkan diri mereka sejak peristiwa itu. Tapi sekarang IRIS menunjukkan diri mereka
lagi.” Tambah Yoo Gun
“Kira kira... apa alasan dibalik kemunculan mereka?” Yoo Gun menatap Hyun Woo.
Ruangan TF-A ramai karna kedatangan Soo Yoen. Semua
orang menyambutnya. Soo Yeon meminta bebas tugaskan ke lapangan bersama Seo
Hyun Woo untuk sementara waktu. Hyun Woo menyikut Soo Yeon dan semuanya
tertawa. Soo Yoen mengajak Hyun Woo
keluar. Yoo Gun melihat nya dan wajah nya berubah, terlihat cemburu dengan kedekatan
mereka. Hihi ^^
Di Sebuah ruangan Baek San tengah berbicara dengan
Kang Chul Hwan, Direktur NSS.
“Aku terkejut kau memimpin NSS sekarang,” ucap Baek
San.“Kenapa?” tanya Direktur Kang.
“Saat kau di Badan Intelejen Nasional, Anda ingin menutup NSS.” Jawab Baek San dengan santai.
“Bagaimana jika aku berubah pikiran? Pertama, IRIS terus mencarimu. Kedua, kau ingin keluar dari IRIS kau harus dipenjara. Apalagi kau punya sesuatu yang diinginkan IRIS, Bagaimana menurut mu?” kata Direktur NSS
“kau terlalu cepat tekena jala mu. Jala itu hanya
untuk menangkap ubur ubur dan binatang laut, kalau kau mau mendapat hasil
tangkapan yang lebih besar maka kau harus bersabar.”
Direktur Kang tertawa, “Tentu saja.. Kenapa tidak?
Lagipula kau sudah umpan.“Umpan yang mati tidak ada gunanya untuk mu. Jadi kau harus melindungiku.” Kata Baek San.
Direktur Kang sulit menjawab perkataan Baek San, Ia bangkit dan hendak pergi. Namun Baek San menghentikan nya “Jung Yoo Gun. Aku ingin berbicara dengannya. Siapa tahu Dia mungkin umpan untuk membuatku bicara. Direktur Kang menoleh dan Baek San tersenyum pahit.
Angkor Wat, Kamboja
Yoo Joong Won berkeliling di sana bersama orang orang
Angkot Wat. mengobrol dengan orang orang di sana tampak akrab sekali. Terlihat Yoen
Hwa mengawasinya dari jauh. Kenapa ya ada Joong Won selalu ada Yoen Hwa, aneh
deh, ini Yeon Hwa kan selalu sama bos nya Ray, masa’ dia bolak balik
Korea-Kamboja secepet itukah ??
Joong Won berlari dikejar kejar petugas di Angkor
Wat. Yoen Hwa hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat Joong Won. Joong
Woon kejar-kejaran dengan petugas. Ia bahkan bersembunyi di dalam candi, *Kaya
di candi Borobudur di indonecia. Hehe (Abaikan Out of topic)
Joong Woon makan kaya orang kelaparan, Hadehh. Ia
mengeluarkan dompetnya dan melihat sebuah foto didalamnya. Yeon Hwa masih terus
mengikuti Joong Woon, bahkan sampai di apartemen Joong Won, Joong Won waspada
dan mengarahkan pistolnya saat membuka pintu, dan didalam sudah ada Yeon Hwa..
“Kau lagi?”
ketus Joong Won. Ia bertanya bagaimana Yoen Hwa bisa masuk. “Sudah ku bilang,
aku tidak akan ikut bersamamu. Berapa kali harus kukatakan padamu?”
Joong Won menghidupkan televisi sambil makan. Yoen Hwa
bilang kalau dia juga lapar. Tapi Joong Won tidak peduli. Yeon Hwa terus
menatapnya, Joong Won menyuruh nya berhenti.
“Bukankah kau butuh uang? Aku tidak yakin kau kabur
dari Korea Utara untuk hidup seperti ini,” kata Yoen Hwa.
“Apa yang salah dengan cara hidupku? Kau terus bicara
soal uang. Dan kau mungkin mengira aku kekurangan uang. Tapi aku juga punya
ambisi. Maksudku aku punya mimpi.” Joong Won berkata setelah punya uang yang cukup
ia akan memulai mengimpor mobil bekas dari Korea Selatan. Ia akan menjadi
dealer mobil bekas di Siem Reap.
Yoen Hwa bertanya kapan Joong Won akan punya cukup uang
untuk menjadi dealer?
Joong Won tersinggung. “Baik, terus saja bicara uang
banyak. berapa banyak yang bisa kau berikan padaku?Yoen Hwa terkejut “Apakah kau mau melakukannya?” Tanya Yeon Hwa
“Kalau semua nya uang tunai, aku bersedia. Pertama-tama aku ingin mendengar masalahnya...”
“Ini misi yang kuterima dari IRIS.” Jawab Yeon Hwa
“IRIS? Apa kau menjalankan tugas untuk toko bunga atau kafe atau semacamnya?” tanya Joong Won. “Kau benar-benar sudah gila.”
Joong Won membasuh wajahnya di wastefel, keliatan kesal dan nampak
berpikir. “Yoen Hwa, aku tidak bisa melakukannya. Kau juga tak perlu
melakukannya. Kau tahu tempat macam apa itu? Dan jangan temui aku lagi kecuali
kau keluar dari IRIS” Waahh, menarik
sebenarnya kenapa alasannya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar