Minggu, 10 November 2013

Makalah MEDIA

Bab I
PENDAHULUAN

1.     Latar belakang :
Makalah ini berisi tentang  Media pertumbuhan yang dibuat untuk menginformasikan dan mengenalkan tentang Media mulai dari pengertian hnggah teknik pembuatan Media kepada pembacanya .
Media itu sendiri adalah adalah suatu tempat yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Media terdiri atas bahan dasar dari sumber Karbon (C), Nitrogen (N), Oksigen (O), Fosfat (PO4), dan unsur sekelumit (mikronutrient/trace element).
 Media berdasarkan sifat terbagi menjadi 3 , yaitu Media padat, Media semi padat semi cair, Media cair. Media berdasarkan Komposisi/susunannya terdiri atas Media Sintesis , semi sintesis , dan media non sintesis . Berdasarkan tujuan yaitu media selektif atau penghambat dan media diperkaya . contoh macam Jenis Media yang sering digunakan ,yaitu Nutrient  Agar , Nutrient Broth (NB) , PDA (Potato Dextrose Agar) , Salmonella Shigella (SS) Agar , Eosin Methylene Blue Agar (EMBA).
Komposisi media terdiri atas  Agar , Peptone , Meat/plant extract , Faktor tumbuh , Komponen selektif , Komponen diferensial , Media buffer. Sifat – Sifat Media antara lain Media dasar/umum , Media diperkaya (enriched media) , Media diferensial/pembeda , Media selektif , Media penguji , Media untuk penghitungan sel.
Contoh pembuatan Media misalnya ingin membuat media Y 500 ml g/l ½ X gram . siapkan akuades 500 ml , bilas sisa media yang ada diwadah dengan air . siapkan hot plate magic stirrer atur pH pada suhu 25 derajat Celsius , sisakan air yang 500 ml pertama . Media agar telah larut  media di tuang di Erlenmeyer menggunakan kertas saring . sisa air yang tadi digunakan untuk membilas sisa media pada gelas beaker . Siapkan cawan petri  lalu tuang media menggunakan dispenser . Atau media agar telah larut dituang ditabung reaksi dimasukkan menggunakan pipet tetes . media steril dituang kecawan patri . simpan dalam wadah steril.






2.     Rumusan Masalah
Dari makalah ini kita ingin mengetehui beberapa hal tentang media yang meliputi :

1.      Apa yang dimaksud dengan Media ?
2.      Apa saja bahan – bahan Media ?
3.      Apa saja Komposisi Media pertumbuhan Pertumbuhan ?
4.      Menyebutkan Jenis – Jenis Media berdasarkan sifat Fisik, Komposisi dan Tujuannya !
5.       Menyebutkan beberapa Macam contoh media dari klasifikasi media yang menjabarkan komposisi serta fungsinya !
6.      Apa saja sifat – sifat dari media
7.      Bagaimana teknik Pembuatan Media ?
3.     Tujuan :
Media merupakan sebuah wadah pertumbuhan mikroorganisme yang berisi nutrisi untuk itu makalah ini akan menjelaskan mengenai bahan dasar pembuatan media ; Jenis – Jenis media berdasarkan sifat fisik , komposisi / susunannya , dan tujuannya ;beberapa contoh jenis Media yang sering digunakan secara umum ; sifat – sifat Media ; arti atau pengertian dari Media itu sendiri ; komposisi pembuatan media ; dan yang terakhir adalah teknik pembuatan agar kita lebih mengetahui seala sesuatu yang berhuubungan tentang Media .
4.     Manfaat :
kita lebih paham dan mengenal tentang Media secara keseluruhan mulai dari pengertian , bahan dasar, jenis – jenis, sifat, contoh ,komposisi hingga teknik pembuatan media itu sendiri. Dengan demikian kita tidak salah tentang segala sesuatu tentang Media.



















BAB II
LANDASAN TEORI

1. Pengertian Media
           Media pertumbuhan adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi yang disediakan dari media berupa molekul-molekul yang selanjutnya dirakit untuk menyusun komponen sel dan memperbanyak diri sehingga sel-sel tersebut dapat dimanfaatkan. Dengan adanya media pertumbuhan dapat dilakukan isolasi mikroorganisme menjadi kultur tunggal dan juga memanipulasi mikroorganisme yang didapatkan untuk kepentingan tertentu.

2. Bahan dasar media

a.  Sumber nutrisi atau zat makanan
           
            Analisa dari komposisi kandungan unsur sel mikroorganisme menunjukkan lebih dari 95% dari berat kering terdiri dari unsur utama (major elements) yaitu unsur  C, O, H, N, S, P, K, Na, Ca, Mg, dan Fe. Jika suatu jenis mikroorganisme ingin ditumbuhkan dalam cawan petri atau tabung maka harus dipenuhi kebutuhan unsur tersebut dari molekul organik yang terdapat pada media. Komposisi setiap bahan pada media tertentu terhadap mikroorganisme target menggambarkan kondisi nutrisi pada habitat aslinya karena pada keadaan itulah mikroorganisme tersebut optimal tumbuh. Berikut adalah sumber nutrisi media.
1)         Sumber karbon
            Molekul organik umumnya mengandung karbon sebagai tulang punggungnya seperti karbohidrat, lemak, protein yang terdapat pada pepton, glukosa, dll. Bahan organik inilah yang menjadi sumber karbon utama untuk mikroorganisme heterotrof yang umum dikultivasi.
2)         Sumber nitrogen
            Sumber nitrogen mencakup asam amino, protein atau senyawa bernitrogen lain yang terkandung pada peptone, meat extract, atau tryptose. Sejumlah mikroba juga dapat menggunakan sumber N anorganik seperti urea.
3)         Sumber oksigen
            Untuk mikroorganisme heterotrof yang dikulturkan pada cawan, sebagian besar oksigen didapatkan langsung dari udara sedangkan mikroorganisme yang dikultur pada media cair sumber oksigen berasal dari oksigen yang terlarut air. Oleh karena itu aerasi pada kultur cair dapat meningkatkan pasokan oksigen kepada mikroorganisme.
4)         Sumber fosfat
            Sumber fosfat organik seperti beberapa protein, kofaktor atau ATP yang dapat dijumpai pada bahan yeast extract atau pepton. Namun hampir semua mikroorganisme dapat memanfaatkan fosfat anorganik yang ditambahkan langsung pada media sepertipotassium phosphate, sodium phosphate dll. (Prescott & Harley, 2002:98).
5.         Sumber unsur sekelumit (mikronutrient/trace element).
            Pada lingkup media pada cawan petri, unsur mikronutrien (Zn, peralatan gelas. Fungsi mikronutrien ini umumnya menjadi bagian dari enzim atau kofaktor untuk menjadi katalis reaksi atau menjaga struktur protein. Oleh karena itu pembuktian kebutuhan unsur mikronutrien sangat sulit dilakukan dalam skala laboratorium karena setiap jenis mikroorganisme membutuhkannya dalam jumlah yang sangat sedikit (Prescott & Harley, 2002:96).


3. Komposisi Pertumbuhan

a.         Agar
            Agar adalah bahan yang paling umum digunakan sebagai gelling agent pada media yang terbuat dari ekstrak alga. Agar bukan sebagai sumber nutrisi bagi mikroorganisme namun fungsinya lebih bersifat mekanis yaitu memadatkan media cair sehingga sel tidak larut dalam cairan. Struktur agar terdiri dari D-galactose, 3,6-anhydro-L-galactose, dan D-glucuronic acid. Umumnya agar terbuat dari ganggang merah. Agar cocok menjadi agen pemadat karena setelah dilarutkan pada suhu mendidih dapat didinginkan sampai 40-42°C sebelum memadat dan tidak akan mencair lagi sebelum suhu mencapai 80-90°C. Pencairan dan pemadatan berkali-kali atau sterilisasi yang terlalu lama dapat menurunkan kekuatan agar, terutama pada pH yang asam.
b.         Peptone
            Peptone adalah hasil hidrolisis protein yang dibentuk dari proses enzimatik atau digesti asam. Casein banyak digunakan sebagai substrat pembentuk peptone, tetapi beberapa bahan lain seperti soybean meal juga sering digunakan.
c.         Meat / plant extract
            Ekstrak dagung dan tumbuhan mengandung asam amino, peptida dengan berat molekul rendah, karbohidrat, vitamin, mineral dantrace metals. Ekstrak jaringan hewan mengandung lebih banyak bahan protein larut air dan glikogen sedangkan ekstrak tumbuhan lebih banyak terdapat karbohidrat di dalamnya.
d.         Faktor tumbuh
            Banyak mikroorganisme yang membutuhkan faktor tumbuh spesifik yang harus ada dalam media pertumbuhannya. Beberapa diantaranya adalah vitamin, asam amino, asam lemak dan nutrisi dari darah.
e.         Komponen selektif
            Suatu bahan yang berfungsi untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme non target disebut komponen selektif. Komponen selektif dipakai pada media selektif yang berguna untuk mengisolasi bakteri spesifik dari populasi campuran. Bile salts (garam empedu), selenite, tetra-hionate, tellurite, azide, phenylethanol, sodium lauryl sulfate, sodium chloride (konsentrasi tinggi), dan beberapa pewarna (eosin, Crystal Violet, dan Methylene Blue) umumnya dipakai sebagai bahan selektif.  Bahan antimikroba juga dapat digunakan untuk menekan pertumbuhan bakteri tertentu, diantaranya adalah ampicillin, chloramphenicol, colistin, cycloheximide, gentamicin, kanamycin, nalidixic acid, sulfadiazine, dan vancomycin.
f.          Komponen diferensial
            Berbeda dengan komponen selektif, komponen diferensial ini tidak menekan pertumbuhan mikroorganisme tertentu namun sebagai bahan untuk memudahkan pembedaan mikroorganisme target dari populasi campurannya (deteksi visual). Bahan diferensial seperti pH indikator akan membuat koloni target berbeda warna karena memproduksi asam. Bahan lainnya berupa pewarna kromogenik yang mampu berubah warna jika suatu reaksi enzim spesifik terjadi.
g.         pH buffer / buffer salts.
            pH buffer digunakan untuk menjaga pH media selama digunakan untuk tumbuh karena beberapa mikroorganisme akan tumbuh optimal pada kisaran pH yang spesifik.








4. Jenis – Jenis Media

a. Brdasarkan sifat fisik
1)         Media padat
            Dibuat dengan cara menambahkan agen pemadat, misalnya agar, gelatin atau silica gel ke dalam media cair. Agen pemadat yang baik adalah tidak diuraikan oleh mikroorganisme, tidak menghambat pertumbuhan mikroorganisme, tidak mencair pada suhu ruang. Agar dan silica gel tidak mencair pada suhu ruang dan tidak diuraikan oleh mikroorganisme. Sebaliknya, gelatin, diuraikan oleh mikroorganisme dan mencair pada suhu ruang. Contoh : agar nutrien, agar darah, Saboraud’s agar.
2)         Media semi padat & Semi cair
            Media yang sedikit diberi agar sehingga tidak menjadi media padat ataupun media cair. Meliputi nutrient broth (kaldu nutrien), citrate broth, glucose broth, litmus milk dsb. Media cair digunakan dalam propagasi banyak mikroorganisme, uji fermentasi dan uji lainnya.
3)         Media cair
            media yang tidak mengandung agar, contohnya adalah NB (Nutrient Broth), LB (Lactose Broth).

b.         Berdasarkan Komposisi / Susunannya
1)         Medium sintesis
            Yakni media yang mempunyai kandungan dari isi bahan yang telah dketahui secara terperinci. Media sintetik sering digunakan untuk mempelajari sifat faali dan genetika mikroorganisme. Senyawa anorganik dan organik ditambahkan dala media sintetik harus murni, sehingga harganya mahal. Contoh: cairan hanks, locke, thyrode, eagle, dan sebagainya (dalam laboratorium virologi).
2.         Media semi sintesis
            Medium semi sintesis yaitu media yang sebagian komposisinya diketahui secara pasti, misanya PDA (Potato Dextrose Agar) yang mengandung agar, dekstrosa dan ekstrak kentang. Untuk bahan ekstrak kentang, kita tidak dapat mengetahui secara detail tentang komposisi senyawa penyusunnya.
3.         Media nonsinesis
            komposisi yang tidak dapat diketahui secara pasti dan biasanya langsung diekstrak dari bahan dasarnya, misalnya Tomato Juice Agar, Brain Heart Infusion Agar, Pancreatic Extract.

c.         Berdasaran Tujuan
1)         Media selektif atau penghambat
            Media yang selain mengandung nutrisi juga ditambah suatu zat tertentu sehingga media tersebut dapat menekan pertumbuhan mikroba lain dan merangsang pertumbuhan mikroba yang diinginkan. Contohnya adalah Luria Bertani medium yang ditambah Amphisilin untuk merangsang E.coli resisten antibotik dan menghambat kontaminan yang peka, Ampiciline. Salt broth yang ditambah NaCl 4% untuk membunuh Streptococcus agalactiae yang toleran terhadap garam.
2)         Media diperkaya
            Media diperkaya adalah media yang mengandung komponen dasar untuk pertumbuhan mikroba dan ditambah komponen kompleks seperti darah, serum, kuning telur. Media diperkaya juga bersifat selektif untuk mikroba tertentu. Bakteri yang ditumbuhkan dalam media ini tidak hanya membutuhkan nutrisi sederhana untuk berkembang biak, tetapi membutuhkan komponen kompleks, misalnya Blood Tellurite Agar, Bile Agar, Serum Agar, dll.




5. contoh media dari klasifikasi media yang menjabarkan komposisi serta fungsinya
a.         Nutrient  Agar
            Media Nutrient Agar ini mengandung banyak sumber nitrogen dengan jumlah yang cukup. Media ini dapat digunakan sebagai uji air dan produk dairy. Selain itu juga digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroba yang tidak selektif, atau kata lain berupa mikroorganisme heterotrof  serta digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage, produk pangan, untuk membawa stok kultur, untuk pertumbuhan sample pada uji bakteri dan untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni.di dalam Nutrient Agar tidak mengandung sumber karbohidrat sehingga baik digunakan untuk pertumbuhan bakteri, namun kapang tidak dapat tumbuh dengan baik. Komposisi dari nutrient agar adalah:
1)   0,3% ekstrak daging sapi
2)   0,5% peptone
3)   5 gram NaCl
4)   1 liter air destilat
5)   15 gram/L Agar

b.         Nutrient Broth (NB)
            Merupakan media selektif yang digunakan oleh mikroorganisme yang berbentuk cair. Namun sebenarnya nutient broth ini intinya sama saja dengan nutrient agar. Komposisi dari nutrient broth antara lain:
1)   5 gram pepton
2)  1,85 L air destilasi atau aquades
3)  3 gram ekstrak daging

c.         PDA (Potato Dextrose Agar)
            Merupakan media komplek dan media diferensiasi untuk pertumbuhan jamur dan yeast sehingga sering digunakan sebagai uji untuk menentukan jumlah jamur dan yeast dengan menumbuhkan mikroba pada permukaan sehingga akan membentuk koloni yang dapat diikat dan dihitung (Fardiaz, 1993). Selain itu PDA (Potato Dextrose Agar) juga digunakan untuk pertumbuhan, isolasi dan enumerasi dari kapang serta khamir pada bahan makanan dan bahan lainnya. Komposisi medianya adalah:
1)   20% Kentang
2)   Agar
3)   1 liter Aquades
4)   2% Peptone

d.         Salmonella Shigella (SS) Agar
            Merupakan media selektif yang digunakan untuk mengisolasi Enterobacteriaceae patogen khususnya Salmonella spp. dan Shigella spp. dari makanan, alat-alat kesehatan lain dan bahan percobaan klinik. Komposisi dari Salmonella Shigella (SS) Agar ini antara lain:
1)   8,5 gram Bile salt atau garam bile
2)  0,33 gram Brilliant green
3)  5 gram Beef extract
3)  2,5 gram Pancreatic Digest of Casein
4)  2,5 gram Peptic Digest of Animal Tissue
5)  10 gram Lactose
6)  8,5 gram Sodium Citrate
7)  8,5 gram Sodium Thiosulfate
8)  1 gram Ferric Citrate
9)  0,025 gram Neutral Red
10)  13,5 gram Agar

e.         Eosin Methylene Blue Agar (EMBA)
            Media Eosin Methylene Blue mempunyai keistimewaan mengandung laktosa dan berfungsi untuk memilah mikroba yang memfermentasikan laktosa sepertiS. aureus, P. aerugenosa, dan Salmonella. Mikroba yang memfermentasi laktosa menghasilkan koloni dengan inti berwarna gelap dengan kilap logam. Sedangkan mikroba lain yang dapat tumbuh koloninya tidak berwarna. Adanya eosin dan metilen blue membantu mempertajam perbedaan tersebut. Namun demikian, jika media ini digunakan pada tahap awal karena kuman lain juga tumbuh terutama P. Aerugenosadan Salmonella sp dapat menimbulkan keraguan. Bagaiamanapun media ini sangat baik untuk mengkonfirmasi bahwa kontaminan tersebut adalah E.coli. Agar EMB (levine) merupakan media padat yang dapat digunakan untuk menentukan jenis bakteri coli dengan memberikan hasil positif dalam tabung. EMB yang menggunakan eosin dan metilin bklue sebagai indikator memberikan perbedaan yang nyata antara koloni yang meragikan laktosa dan yang tidak. Medium tersebut mengandung sukrosa karena kemempuan bakteri koli yang lebih cepat meragikan sukrosa daripada laktosa. Untuk mengetahui jumlah bakteri coli umumnya digunakan tabel Hopkins yang lebih dikenal dengan nama MPN (most probable number) atau tabel JPT (jumlah perkiraan terdekat), tabel tersebut dapat digunakan untuk memperkirakan jumlah bakteri coli dalam 100 ml dan 0,1 ml contoh air.


6. Sifat – Sifat Media
a.         Media dasar/umum
            Yaitu media pembiakan sederhana yang mengandung zat-zat yang umum diperlukan oleh sebagian besar mikroorganisme dan dipakai juga sebagai komponen dasar untuk membuat media pembiakan lain. misalnya media potato-dextrose agar (jamur dan yeast), nutrient-broth (bakteria).
b.         Media diperkaya (enriched media)
            Media ini dibuat dari media dasar dengan penambahan bahan-bahan lain umtuk mempersubur pertumbuhan mikroba tertentu, yang pada media dasar tidak dapat tumbuh dengan baik. Untuk itu dibutuhkan beberapa penambahan nutrisi pengaya kedalam media dasar yang dapat menyokong pertumbuhan mikroba, misalnya dengan menambahkan darah, serum atau ekstrak hati. Contohnya selenite-broth medium (Salmonella typhi).
c.         Media diferensial/pembeda
            Media ini digunakan untuk membedakan bentuk dan karakter koloni mikroba yang tumbuh. Beberapa mikroba dapat tumbuh di dalam media ini, tetapi hanya beberapa jenis saja yang mempunyai penampilan pertumbuhan yang khas. Media ini berfungsi untuk isolasi dan identifikasi bakteri. Misalnya media darah-agar untuk bakteri hemolitik, A.flavus/parasiticus agar untuk Aspergillus flavus & A. parasiticus.
d.         Media selektif
            Media ini digunakan untuk menyeleksi  pertumbuhan mikroba yang diperlukan dari campuran mikroba-mikroba lain yang terdapat dalam bahan yang akan diperiksa. dengan penambahan zat-zat tertentu mikroba yang dicari dapat dipisahkan dengan mudah. Media ini sangat berguna untuk identifikasi. Contohnya, SS-agar (agar Salmonella-Shigella) yang digunakan untuk mengisolasi bakteri jenis  Salmonella dan Shigella.
e.         Media penguji
            Media ini digunakan untuk pengujian senyawa atau benda tertentu dengan bantuan mikroba. Misalnya, media penguji vitamin, antibiotika, residu pestisida, residu deterjen dan lain-lain. Media ini disamping tersusun oleh senyawa dasar untuk kepentingan pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba, juga sejumlah senyawa tertentu yang akan diuji.


f.          Media untuk penghitungan sel
            Media ini digunakan untuk menghitung jumlah mikroba pada suatu biakan. Media ini dapat berbentuk media dasar, media selektif, media diferensial maupun media uji.


7. Teknik Pembuatan Media
          Misalnya :  ingin membuat media Y 500 ml g/l ½ X gram . siapkan akuades 500 ml , bilas sisa media yang ada diwadah dengan air . siapkan hot plate magic stirrer atur pH pada suhu 25 derajat Celsius , sisakan air yang 500 ml pertama . Media agar telah larut  media di tuang di Erlenmeyer menggunakan kertas saring . sisa air yang tadi digunakan untuk membilas sisa media pada gelas beaker . Siapkan cawan petri  lalu tuang media menggunakan dispenser . Atau media agar telah larut dituang ditabung reaksi dimasukkan menggunakan pipet tetes . media steril dituang kecawan patri . simpan dalam wadah steril.






































BAB III
PENUTUP

1.kesimpulan
a.         Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya.
b.         Bahan dasar media yang meliputi, Sumber karbon ; Sumber nitrogen ; Sumber oksigen ; Sumber fosfat ; Sumber unsur sekelumit (mikronutrient/trace element).
c.         Komposisi media terdiri atas Agar ; Peptone ; Meat/plant extract ; Faktor tumbuh ; Komponen selektif ; Komponen diferensial ; Media buffer.
d.         Jenis – jenis Media berdasarkan sifat fisik, yaitu Media padat , Media semi padat dan semi cair ,  Media cair ; Berdasarkan Komposisi/susunannya , yaitu Medium sintetis , Media semi sintesis , Media non sintesis ; Berdasarkan Tujuan , yaitu Media Selektif atau penghambat , Media diperkaya.
e.         jenis – jenis meia yang sering digunakan antara lain sepeti Nutrient  Agar , Nutrient Broth (NB) , PDA (Potato Dextrose Agar) , Salmonella Shigella (SS) Agar , Eosin Methylene Blue Agar (EMBA).
f.          Sifat – sifat Media yang terdiri atas Media umum ; Media diperkaya (enriched media) ; Media diferensial/pembeda ; Media penguji ; Media untuk penghitungan sel.
g.         Membuat media harus sesuai dengan prosedur agar hasil yang diingankan sesuai.

2.Saran
          Setelah membaca makalah ini kami menyarankan agar pembaca dapat mempelajari berulang – ulang hingga betul – betul memahami semua tentang media , dan jika ingin membuat media lakukanlah secara benar , telaten , brhati – hati , jangan tergesa – gesa dan selalu ikuti prosedur yang ada agar mendapatkan hasil yang kita inginkan .

3. Kajian Pustaka

Senin, 08 April 2013

INNOCENT MAN EPISODE 2



Jae Hee panik melihat jarum yang akan ditusukkan ke leher Eun Gi. Ia berteriak menyuruh Maru untuk membatalkan tindakannya, karena ia bukanlah dokter dan Eun Gi bisa saja mati.



Tapi Maru tak mempedulikan Jae Hee. Dengan yakin ia menusukkan jarum suntik ke dada Eun Gi, dan menarik air dari paru-paru Eun Gi. Saat yang tertarik adalah darah, maka ia langsung menyetopnya.

Tanpa menoleh pada Jae Hee, Maru memberitahukan pramugari kalau kondisi pasien sudah stabil untuk sepuluh menit ke depan dan tugasnya sudah selesai.

Maru berjalan sempoyongan keluar dari ruang eksekutif dengan keringat di wajah. Tak dapat menyangga tubuhnya sendiri, ia meraih sandaran kursi terdekat untuk berpegangan. Pertemuan itu jelas menggoncangkan perasaannya.


Dan Jae Gil juga tak memperingan perasaannya. Dalam perjalanan pulang, Jae Gil yang duduk di belakang memborbardir pertanyaan pada Maru yang sedang menyetir.
Hah, duduk di depan napa? Emang Maru supirnya Jae Gil? Dan pertanyaan Jae Gil malah seperti ibu-ibu yang bergosip.  


“Apakah wanita itu benar-benar Jae Hee? Kabarnya dia menjadi istri dari pimpinan grup Tae San. Tapi kau tak mau percaya. Kau bahkan memukuliku saat aku memberitahukanmu. Sebenarnya aku sudah curiga dengannya. Dulu saat kau masuk penjara, awalnya saja ia selalu mengunjungimu setiap hari. Tapi kemudian ia datang hanya sekali sebulan. Begitu pula bulan berikutnya.

Ada apa sebenarnya? Dan juga aku tak percaya kalau kau dapat membunuh. Walaupun temperamenmu sangat keras, tapi kau adalah dokter yang suka menyelamatkan orang.”


Maru membelokkan mobilnya dan mengerem mobil mendadak membuat Jae Gil kaget. Dengan ketus Maru berkata, “Aku bukan supirmu! Kenapa kau selalu duduk di belakang?”

Tanpa menunggu jawaban dari Jae Gil, Maru keluar mobil. Jae Gil kaget dengan sikap Maru dan berteriak pada Maru yang sudah berjalan kaki pergi, “Ini kan kebiasaan! Aku selalu dimanja. Aku duduk di depan, deh..”

Tapi Maru tetap pergi, membuat Jae Gil berteriak putus asa. “Hei, Maru! Kau mau kemana? Aku kan nggak bisa nyetir!”
Heheh.. ternyata Jae Gil ini Mama boy banget..


Maru keluar mobil sebenarnya bukan karena terpaksa menyupirii Jae Gil. Tapi lebih karena pertemuan yang baru saja ia alami. Ia teringat pada pertemuan pertamanya dengan Jae Hee. Saat itu ia sedang mencuci celana adiknya, Choco, yang masih ngompol padahal sudah bukan balita lagi.

Tiba-tiba Jae Hee lari masuk ke dalam halaman rumahnya dengan ketakutan  dan meminta mereka menyembunyikannya. Maru dan Choco hanya bengong melihat mereka. Tapi Maru masih bisa menunjuk ke dalam rumahnya, yang segera lari menuju arah telunjuk Maru.

Dan benar saja. Tak lama kemudian ada seorang pemuda yang mencari Jae Hee, yang langsung pergi saat tak menemukan gadis yang dicarinya.


Maru masuk rumah dan mengambil kotak P3K dan berkata kalau ia akan menjadi dokter saat ia besar nanti. Jae Hee tersenyum dan memperkenalkan dirinya, yang dijawab oleh Maru yang membalas senyumannya, “Aku tahu dirimu. Kau adalah gadis paling cantik di lingkungan kita ini.”

Hubungan mereka terus berlangsung hingga mereka kuliah. Saat itu Maru telah mencapai separuh cita-citanya. Ia berbaring di taman sambil membaca buku Kedokteran. Di sampingnya, Jae Hee duduk dan mengeluh tentang hasil ujiannya yang mungkin gagal lagi, sementara Maru selalu mendapat nilai terbaik.

Ia juga merentet pertanyaan tentang gadis kaya yang mengejar-ngejar Maru. Apakah Maru tak tertarik? Kalau Maru mau berkencan dengan gadis itu, berbagai kesempatan akan terbuka bagi Maru. Walau latar belakang keluarganya tidaklah bagus, tapi kualitas dan pribadi Maru sangatlah menawan. Ia merunut semua keunggulan Maru. Maru benar-benar pantas untuk diuber.

Tapi Maru tak menanggapi, malah dengan acuh ia bertanya, “Kalau begitu, apakah noona mau menguber? Sebenarnya aku ingin kau yang menguberku. Tapi jika kau tak mau, ya tak apa-apa.”

Buru-buru Jae Hee mengiyakan. Kata-kata Maru tak boleh ditarik lagi dan Maru adalah miliknya.


Ingatan Maru kembali di masa kini. Namun ia masih dapat melihat bayangan dirinya dan Maru yang bercanda saat makan di sebuah warung. Kenangan itu menjadi kenangan pahit baginya.

Ia berkata pedih pada dirinya sendiri, “Cukup. Hentikan semuanya. Dia yang sekarang sudah bukan dia yang dulu lagi. Ini adalah titik akhir.”

Joon Ha mengunjungi Eun Gi di rumah sakit. Ia tak dapat menyembunyikan komentarnya pada Eun Gi yang sudah duduk memeriksa dokumen kantor sambil mengunyah ayam goreng.

Tapi Eun Gi cuek, malah bertanya tentang penyelamatnya yang bukan dokter, “Dan ia berani-beraninya mempercayakan nyawaku pada orang yang bukan dokter? Tahu nggak sih kalau si bukan dokter itu membuatku hampir mati?”

Dengan kalem Joon Ha menjawab kalau kenyataannya Eun Gi baik-baik saja. Eun Gi bertanya lagi tentang ibu tirinya dan si bukan dokter itu yang sepertinya saling mengenal. Tapi Joon Ha tak tahu mengenai hal itu.

Eun Gi menerima telepon yang memberitahukannya kalau Jae Hee baru saja menarik uang 1 milyar Won dari rekeningnya. Ia menyuruh anak buahnya untuk membuntuti Jae Hee pergi.

Anak buah Eun Gi membuntuti Jae Hee yang mendatangi rumah Maru dengan membawa buah dan kantung belanjaan bermerek. Belum sempat Jae Hee melewati pintu gerbang rumah Maru, ia melihat Jae Gil sedang berbicara dengan sepasang suami istri. Ia memperhatikan apa yang sedang terjadi di dalam.

Si suami marah-marah pada Jae Gil, menyuruh Maru untuk keluar menemuinya. Ia tak percaya ucapan Jae Gil yang mengatakan Maru sedang keluar negeri. Ia juga tak mau ditenangkan oleh istrinya. Dengan bukti foto Maru di handphone istrinya,  ia tak akan melepaskan Maru yang telah menghancurkan rumah tangga orang.

Jae Gil membantah hal itu karena prinsip Maru adalah tak mengganggu rumah tangga orang. Bahkan gigolo pun memiliki prinsip. Ia menduga kalau si istri hanyalah fans Maru karena bukti yang dimiliki si istri hanyalah foto itu.

Saking kesalnya karena si suami tak percaya, Jae Gil mengambil sebatang kayu dan mematahkan dengan kepalanya (!)
Si Mama Boy ini kuat juga..

Bantahan Jae Gil malah membuat si istri yang tadinya tenang, menjadi belingsatan karena mendapat sebuah ilham baru, “Apakah ia mau menerimaku kalau aku telah bercerai?”

Dan ting! Ia berteriak, “Ayo kita bercerai!” Dan si istri itu langsung lari keluar, mungkin mempersiapkan dokumen talak. Hanya suaminya yang terbengong-bengong dan kemudian berteriak, “Sayaaanngg.. kau adalah satu-satunya milikku.”

Suaminya mengejar si istri dan memohon-mohon, kali ini menyalahkan global warming sebagai penyebab kekisruhan dunia dan rumah tangga mereka. LOL.

Setelah pasangan suami istri itu pergi, Jae Hee menemui Jae Gil dan bertanya apakah wanita tadi menyukai Maru? Sebenarnya apa yang terjadi pada Maru?

Yang terjadi pada Maru adalah ia sedang membawa Choco ke rumah sakit untuk pemeriksaan rutin dan ia lega mendengar kalau Choco baik-baik saja. Walaupun saat keluar dari ruang praktek dokter,Choco mengatakan kalau ia masih sakit. Maru mengangguk-angguk tapi Choco tetap bersikeras kalau ia tidak pura-pura dan meminta kakaknya untuk percaya.

Maru akhirnya menatap Choco dan mengatakan kalau Choco memang terlihat sakit. Maka Choco tak boleh minum-minum dan pergi bersenang-senang, Choco langsung mengeluarkan tantrumnya, “Aku tak boleh melakukan apapun, tak boleh sekolah. Apa ini yang namanya hidup? Harusnya aku mati saja!”


Dan Choco menyalahkan Maru yang  lebih memilih untuk menemui Jae Hee dan meninggalkannya saat ia sekarat, “Semua ini salah Kakak karena aku tersiksa seperti ini. Kalau aku mati, itu juga salah Kakak!”

Seolah ingin menyiksa Maru lebih lama lagi, Choco menyuruh Maru untuk menggendongnya di punggung dengan alasan ia telah capek berteriak-teriak.

Dan kata-kata Jae Gil pada Jae Hee seakan mencerminkan apa yang dilakukan oleh Maru saat ini. Setiap kali Choco pingsan, Maru harus mengeluarkan ratusan ribu Won. Ayah Maru telah meninggal karena serangan jantung akibat tak kuat akan penderitaan yang mendera keluarganya. 

“Maru ingin menjual organ tubuhnya, tapi jika uang itu diperoleh pun, tak akan dapat menutup seluruh hutang keluarga. Di Korea, mantan narapidana tak akan mampu bekerja layak untuk menutup hutang dan membayar biaya rumah sakit.
Tapi Jae Gil tak melihat mimik Jae Hee yang berubah. Ia melanjutkan,  “Choco adalah segalanya bagi Maru. Jika tak ada Choco, Maru pasti akan mengakhiri hidupnya sejak dari dulu. Sekarang ia berbuat apapun demi adiknya. Mengapa Tuhan sangat kejam padanya?”
Jae Hee tercenung mendengar kata-kata Jae Gil, “Mengapa Maru tak pindah dan mencari rumah yang lebih baik lagi?”
“Itu karenamu,” jawaban Jae Gil mengagetkan Jae Hee. “Jika kami pergi, maka kau tak akan dapat menemukan kami. Ia tak percaya kalau kau sudah pindah ke lain hati. Ia tak mau mendengarkanku. Maka kami menunggu kedatanganmu setiap hari.”

Kata-kata Jae Gil seolah tamparan keras bagi Jae Hee. Di mobil ia hanya menunduk terpekur, sehingga tak menyadari kalau Maru telah pulang ke rumah. Maru mengalah dan ia membawa pulang Choco dengan menggendongnya.

Di rumah, setelah ia menidurkan Choco, Jae Gil memberitahu kalau Jae Hee baru saja kemari. Betapa geramnya Maru saat menyadari kalau Jae Hee memberikan bingkisan dan uang  padanya.

Maru segera berlari keluar dan mencari Jae Hee. Tapi sosok Jae Hee tak dapat ia temukan. Ia hanya dapat menahan kegeramannya dan meremas amplop uang itu.
Duh, kayanya Jae Hee tak pernah mendapat kuliah Meminta Maaf 101. Jangan pernah memberikan uang sebagai ganti rugi janji yang pernah dikatakan, apalagi janji itu adalah ‘Aku tak akan pernah melupakan hutangku ini. Aku akan menebusnya seumur hidupku.”

Karena itulah kata-kata yang ia ucapkan pada Maru di hari bersejarah, saat Maru menyuruh Jae Hee meninggalkan TKP dan menyampirkan baju kotak-kotaknya di badan Jae Hee.

Sialnya lagi, di halaman rumah Jae Hee dicegat oleh Eun Gi yang sudah keluar dari rumah sakit. Mulanya Eun Gi berkata-kata manis, meminta Jae Hee untuk memberitahu pihak rumah sakit kalau ia sudah sembuh dan berterima kasih padanya. Berkat Jae Hee, ia dapat selamat saat ia pingsan di pesawat kemarin.

Jae Hee menyangkal, bukan ia yang menyelamatkan tapi dokterlah yang menyelamatkannya. Eun Gi mengatakan kalau penyelamat itu bukanlah dokter yang langsung diamini oleh Jae Hee. Tapi walaupun penyelamat itu bukan dokter, tapi ia sangatlah hebat karena mampu menyelamatkan Eun Gi.

Eun Gi tersenyum sinis mendengarnya, “Apakah kau menemuinya? Penyelamat yang bukan dokter tapi sangat hebat? Dan mengapa kau memberinya uang 1 milyar won?”

Jae Hee kaget mendengar ucapan Eun Gi. Tanpa basa-basi Eun Gi mengakui kalau ia memang menyuruh orang untuk memata-matai Jae Hee pergi sejak minggu pertama ibunya diusir keluar dari rumah ini, “Aku ingin balas dendam. Aku akan menemukan kelemahanmu dan menendangmu keluar dari rumah ini, seperti yang dulu kau lakukan pada ibuku,” katanya geram.
Jae Hee tercengang mendengar kata-kata Eun Gi yang baginya terlalu kasar. Dengan muka polos, ia mengatakan kalau ia memberikan uang itu sebagai balas jasa karena telah menyelamatkannya.

Eun Gi tertawa mendengar kata-kata Jae Hee. “Kau ingin aku mempercayainya? Kau memberinya uang sebagai balas jasa karena menyelamatkanku? Atau sebagai balas jasa karena membunuhku seolah ketidaksengajaan di pesawat terbang?”
Whoaa.. Eun Gi keren banget. Ia bukanlah Cinderella. Ia tak takut, bahkan menyerang balik ibu tirinya.

Maka Jae Hee mengubah taktik dan berkata kalau si penyelamat itu mengetahui kalau Eun Gi dulu pernah memakai narkoba tujuh tahun yang lalu saat Eun Gi di Amerika.Pria itu mengancamnya akan membocorkan hal ini pada media sehingga ia harus membayar pria itu.

Eun Gi terdiam, dan Jae Hee pun meneruskan kalau Eun Gi harusnya lebih berhati-hati karena jika Dewan Direksi tahu mengenai hal ini, maka Eun Gi tak dapat mewarisi perusahaan Tae San.

Eun Gi tak dapat membalas kata-kata Jae Hee. Ia memang pernah terlibat narkoba saat itu. Tapi yang sebenarnya terjadi adalah pacarnya memohon padanya agar Eun Gi mau mengakui kalau narkoba itu adalah miliknya, “Aku akan membantumu jika kau mau membantuku. Bahkan ayahku berkata kalau ia akan membantu menolong perusahaan Tae San yang sekarang sedang dalam masalah.”

Maka di kamar Eun Gi menelepon mantan pacarnya yang sekarang sudah berkeluarga dan memiliki bayi. Apakah mantannya itu masih mengingatnya?

Ia menelepon pria untuk mengatakan kalau saat itu ia mau dikambinghitamkan bukan karena ingin menyelamatkan Tae San, tapi karena cinta. Sebelum pria itu menjawab pengakuan Eun Gi, Eun Gi mengatainya, “Bajingan” dan menutup teleponnya.

Handphonenya berbunyi lagi. Dari mantannya lagi. Tapi Eun Gi tak mau mengangkatnya, maka ia malah mencemplungkan handphone itu ke dalam aquarium. Heh.. sayangnya..

Sementara itu di tengah hujan di dalam mobil, Maru mendapat telepon dari Jae Gil yang berteriak gembira kalau ia tak akan pulang ke rumah karena suatu urusan. Dan Jae Gil melarang Maru untuk menghubunginya karena ia tak ingin dibebani oleh biaya roaming luar negeri.

Ha. Dan urusan itu sepertinya berhubungan dengan gadis yang ada dalam pelukannya.  Saat tahu kalau Maru ingin mengembalikan uang itu, ia menganjurkan agar Maru menyimpan 10% dan mengembalikan 90% sisanya, “Karena baginya, uang segitu adalah untuk membeli beberapa tas bermerek.”

Maru melirik amplop yang ada di kursi samping. Ia tak mengiyakan, malah meminta Jae Gil agar mengurusi wanita yang dalam pelukannya saja.

Di rumah Eun Gi, rupanya makan siang adalah internal meeting perusahaan karena Joon Ha dan pengacara Ahn Min Young juga hadir. Ayah menyelesaikan makannya terlebih dulu dan mengajak pengacara Ahn untuk masuk ke kamar kerjanya.

Di depan Jae Hee, Eun Gi bertanya pada Joon Ha tentang kelanjutan laporannya pada polisi. Dengan santai Eun Gi memberitahu Jae Hee kalau ia ingin menuntut pria yang melakukan pemerasan pada Jae Hee.

Jae Hee menggenggam sumpitnya lebih erat, mencoba menyembunyikan perasaannya. Genggamannya lebih erat saat Eun Gi mengajarinya untuk tak takut pada orang-orang seperti itu. Ia telah melaporkan kasus ini pada polisi, tapi menurut Joon Ha, polisi meminta pernyataan resmi dari si korban pemerasan.
Ohh.. ternyata Cinderella melakukan serangan balik.

Namun serangan balik itu tak hanya mengenai Jae Hee, tapi menimbulkan akibat yang lebih besar pada Maru. Karena Maru telah berdiri di depan rumah Jae Hee dengan membawa amplop uang pemberian Jae Hee. Ia melihat kepergian Eun Gi dan Joon Ha.
Berdiri di depan pintu pagar lama, Maru bukannya memencet bel untuk menemui Jae Hee langsung, ia malah menulis pesan di amplop uang dan kemudian memasukkannya ke dalam kotak pos.

Dan ia harus buru-buru pulang karena mendapat telepon dari Choco yang panik. Ada polisi yang mencarinya dan menggeledah kamarnya.

Salah satu polisi memperkenalkan diri dan meminta Maru untuk ikut dengannya, karena dia menjadi tersangka, “Han Jae Hee menuntut Kang Maru untuk kasus pemerasan.”
Maru tersentak kaget, “Apa yang kau bilang?”
Choco menangis membela kakaknya, “Untuk apa kakakku melakukannya? Ia tak akan pernah melakukan hal seperti itu!”

Tapi polisi tetap memintanya untuk ikut ke kantor polisi maka Maru pun digiring pergi. Di bawah hujan lebat, Choco mengejar kakaknya dan memohon agar kakaknya tak dibawa pergi. Maru meminjam payung dan memberikan pada Choco. Tapi Choco menepis payung itu. Maru tak bersalah, kenapa harus dibawa pergi? 

Maru menenangkannya dan menyuruh Choco untuk segera masuk kedalam, “Keringkan tubuhmu, ganti baju dan masaklah air untuk minum obat.”

Choco tak mau. Kalau Maru tak masuk ke dalam rumah sekarang, ia juga tak mau. Maru mulai hilang kesabarannya dan mengatakan kalau dokter melarangnya untuk berhujan-hujan. Tapi Choco tak peduli, “Memang kenapa kalau mati?”

“Kalau begitu mati saja. Kau kehujanan di sini dan akan mati, bodoh!” teriak Maru kesal.

Di kantor, Eun Gi termenung menatap hujan. Begitu pula dengan Jae Hee yang berada di mobil menuju kantor polisi bersama Pengacara Ahn.

Jae Hee sudah sampai di depan kantor polisi dan hujan juga telah berhenti. Tapi Jae Hee tak kunjung keluar dari mobil hingga Pengacara Ahn memintanya untuk turun.

Di ruang pemeriksaan, Jae Hee dihadapkan dengan Maru yang hanya terdiam memandang tajam padanya. Namun Jae Hee pun juga diam. Saat penyidik bertanya apakah Maru memeras Jae Hee untuk mendapatkan uang 1 milyar won, Jae Hee diam ragu untuk menjawab.

Berkali-kali ia ditanyai, tapi berkali-kali pula ia tetap diam, ragu memberikan pernyataan palsu di bawah tatapan tajam Maru. Hanya ketika pengacara Ahn memintanya untuk menjawab, Jae Hee mengiyakan semua.
Sedangkan Maru yang sebelumnya menyatakan dirinya tak bersalah, terus menerus diam saat dikonfrontasi apakah benar dirinya tak bersalah. Seolah tak mendengarkan pertanyaan penyidik, ia hanya menatap Jae Hee, dan dalam benaknya ia berkata,
“Kau dan aku sekarang.. adalah dua orang yang hidup di dunia yang berbeda. Aku sudah mengetahuinya dari dulu. Sebenarnya kau tak perlu melakukan hal ini karena  aku akan membiarkanmu berbahagia dengan pria lain.”

Jae Hee pulang dengan hati berat. Hatinya terasa lebih berat lagi saat menerima amplop uang dari pembantunya. Maru ternyata tak mau menerima uangnya.

Di ruang kerja, Eun Gi dimarahi habis-habisan oleh ayahnya karena keputusannya meluluskan permintaan dari Serikat buruh yaitu mengubah status pekerja kontrak menjadi permanen. Namun menurut Eun Gi, hal ini sudah sewajarnya. Ia sudah memperhitungkan semua biayanya. Dan jika ayahnya menganggap kalau keputusannya ini memberatkan perusahaan, maka ayahnya salah, karena perusahaan mampu menanggung pengeluaran ini.

Ayah marah hingga melempar asbak ke dinding. Tapi Eun Gi tak bergeming, walaupun pecahan kaca menggores pipinya hingga berdarah. Namun kata-kata ayah berikutnyalah yang menggores hatinya,
“Kau masih tetap gadis kecil yang bodoh. Sampai kapan aku harus menunggumu? Aku masih memiliki banyak pilihan selain dirimu. Ada ibu Eun Seuk dan juga Eun Seuk. Jika kau tak mampu mengatasinya, pergilah sekarang. Seperti ibumu yang dulu melarikan diri.”
Damn.. ayah Eun Gi ini egoisnya amit-amit atau buta hati, sih?

Di dalam kamarnya, Eun Gi menempelkan band aid ke lukanya, tak merasa sakit sedikitpun. Bagaimana merasa sakit kalau hatinya jauh lebih sakit?

Jae Hee menemui Eun Gi yang duduk di ruang tengah. Eun Gi menanyakan kelanjutan kasus pemerasan itu, yang kabarnya dihentikan karena tak cukup bukti. Namun Eun Gi tak  akan melepaskan kasus ini karena uang itu telah menghilang. Kemana uang 1 milyar won itu?
“Uang itu ada ditanganku,” jawab Jae Hee
“Kenapa?”


“Karena dia gagal menjalankan misinya. Aku menyuruhnya untuk membunuh anak suamiku dari pernikahannya yang pertama. Tapi ia gagal. Namun jangan lupa kalau kau 7 tahun yang lalau kau pernah ditahan karena memiliki narkoba namun dibebaskan. Jika para pemegang saham mengetahuinya, kau tak akan mampu mewarisi perusahaan ini,” Jae Hee mulai mengeluarkan cakarnya. “Kau masih muda, dan sepertiga pemegang saham sudah tak menyetujuimu. Aku dan Eun Seuk berterima kasih padamu, karena informasi ini akan membuatmu pergi.”

Eun Gi tak mengkeret mendengar ancaman Jae Hee. Lantas kenapa kalau ia pernah ditahan? “Apakah kau ingin memberitahukan hal ini pada para pemegang saham sekarang?”

Jae Hee tertawa. Ia tak berencana melakukan permainan itu karena pasti akan membosankan. Kalau Eun Gi sudah bisa menyamainya, maka ia akan bermain dengan Eun Gi. “Saat itu mari kita bertanding. Apakah kau yang menang dan aku mati ataukah sebaliknya. Untuk sekarang ini, jangan paksa aku hingga aku membocorkan rahasiamu.”

Ughh.. ibu tiri ini benar-benar kejam. Walau di depan anak kandungnya, ibu tiri menjadi ibu penyayang yang membacakan dongeng sebelum tidur bagi Eun Soo.

Sedangkan Cinderella menjadi upik abu dengan lembur mengerjakan dokumen-dokumen kantor. Walaupun upik abu itu bekerja sukarela untuk melepaskan kekesalannya. Tapi dengan menenggak minuman keras. Akhirnya ia tertidur di meja rapat.

Dan pangeran? Ada di penjara, terpekur di kegelapan.

Keesokan paginya, ia dibebaskan. Sesampainya di rumah, ia mencari Choco, mungkin ingin berbaikan. Namun ia tak menemukan adiknya walau ia mencari di seluruh penjuru rumah dan halaman. Ia mulai khawatir karena bayangan Choco pun juga tak ada.

Hingga salah satu tetangganya memberitahu kalau Choco sekarang ada di rumah sakit. Kemarin Choco mengejar Maru di tengah hujan lebat, dan ia pingsan di dekat bukit. Salah satu tetangganya menelepon rumah sakit, dan pihak rumah sakit langsung membawanya.

Maru segera pergi menuju rumah sakit. Di ICU, Choco tergeletak tak sadarkan diri, dengan selang oksigen dan infus terpasang di tubuhnya. Maru terduduk lunglai melihat kondisi adiknya yang seperti orang tidur, dan ingatan akan kejadian kemarin menghantamnya.

Bagaimana ia menyuruh Choco untuk mati saja di tengah hujan deras dan bagaimana Choco yang menuduhnya lebih memilih Jae Hee daripada dirinya. Dan jika nanti Choco mati, maka semua itu adalah salah Maru.

Ia meraih tangan Choco, sepertinya menyesal. Tapi apakah benar menyesal? Mungkin lebih dari itu, karena saat ia mengangkat wajahnya, matanya menyiratkan sebuah ambisi.

Sepertinya Eun Gi melepas stress dengan mengendarai motor balapnya. Saat di jalan beraspal, ia ngebut menyalip sana sini. Saat belok ke jalan tanah dan berpasir, kecepatan motornya tak  dikurangi, malah semakin ditambah.

Naluri bersaingnya muncul saat ada pengendara motor melompat dari atas dan menyalipnya. Eun Gi tak mau kalah, ia semakin mempercepat laju kendaraannya. Jadilah mereka berdua saling menyalib.

Akhirnya Eun Gi memenangkan round ini karena lawannya tak berhasil menghindari batang pohon yang melintang di jalan hingga terjatuh.

Namun nasib baik tak berpihak padanya. Rem tangannya tiba-tiba blong dan sepeda motornya tak mau berhenti padahal tebing sudah di depan mata. Segera Eun Gi memutar motornya 360 derajat hingga motor itu berhenti.

Di pinggir jurang.

Dan terjatuh. Begitu pula Eun Gi. Panik, Eun Gi meraih apapun yang dapat ia jadikan pegangan, dan itu adalah dahan pohon mati. Untuk beberapa saat it tergantung di pinggir jurang, mencari pijakan.

Tak mendapat pijakan, ia mencoba mengangkat tubuhnya menuju mulut jurang. Tapi hal itu malah memperlemah pegangan tangannya. Dan ia terjatuh..

.. jika saja tak ada tangan yang menangkap tangannya.